Sekilas melihat hidangan ini, hampir mirip dengan opor ayam atau kare ayam, karena warnanya kuning dengan kuah santan. Tapi ada yang berbeda dalam pengolahannya, Bu Nilam, pemilik depot Lodho Ayam, di daerah Kembang Kuning, berbagi sedikit rahasia, “Untuk mendapat tekstur daging yang empuk dan lembut, ayamnya dibakar dulu,”ungkapnya. Proses pengolahannya membutuhkan waktu yang cukup lama, ayam kampung dicuci bersih, setelah itu dibakar di atas arang tanpa bumbu hingga matang. Setelah dibakar ayam direbus hingga empuk dalam campuran santan, cabe rawit, dan rempah-rempah. Soal rasa, ciri khasnya adalah pedas. Makum saja, sekali masak, membutuhkan 30 cabe rawit. “Biar harga lombok sekarang mahal, tapi kita tidak berani mengurangi bumbu, karena ini adalah ciri khas ayam lodho,” akunya.
Ayam lodho ini disajikan dengan sepiring nasi gurih dan urapan. Aroma ayam lodho yang harum, berpadu dengan kuah santan yang gurih, plusnya dagingnya yang empuk, memang pas dinikmati dengan nasi gurih. Nasi gurih yang di masak dengan santan yang di tambah daun jeruk dan sere sehingga membuat nasi ini benar-benar gurih dan harum.
Rasa nikmat menjadi berlipat, ketika menikmati urapan khas Trenggalek, yang terdiri dari rebusan daun kenikir, kacang panjang, dan tauge, apalagi diurap dengan parutan kelapa yang diberi bumbu pedas. Urapan ini memang paduan cocok buat ayam lodho, begitu disantap bumbunya menyerap ke dalam dagingnya, dan sangat gurih di lidah.
Quoted from : http://www.suarasurabaya.net/v06/kuliner/index.php?id=4ddf5653cc36815c8c1ca24f1c75dd08201188280
Supported By :
JavaTourism.com | Lintang Buana Tourism Services | Java-Adventure.com| Javabikers.com | Liburs.com|TourSumatra.com | FloresTour.com
No comments:
Post a Comment